Pola Permukiman Etnis Tionghoa di Bandar Lampung: Suatu Tinjauan Historis

Suparman Arif, Yustina Sri Ekwandari, Rinaldo Adi Pratama

Abstract


RESUME: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sejarah serta pola persebaran permukiman masyarakat etnis Tionghoa di Kota Bandar Lampung, Lampung, Indonesia. Metode penelitian yang gunakan adalah metode penelitian historis, yang meliputi heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Teknik wawancara juga dilakukan dengan para responden, yang berasal dari etnik Cina-Indonesia. Penelitian sejarah merupakan salah satu penelitian untuk membuat rekontruksi masa lampau secara sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi, serta mensintesis bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa di Bandar Lampung, etnis Tionghoa secara umum terdapat tiga suku, yakni: suku Khe, suku Hok Kian, dan suku Kong Hu, yang memiliki jenis pekerjaan yang berbeda dan mempengaruhi pola permukiman yang ada. Sebaran permukiman masyarakat etnis Tionghoa di Bandar lampung mengikuti pola liner atau terpusat, mengelompok, dan menyebar. Pada pola linear dapat diketahui bahwa masyarakat etnis Tionghoa, sebagian besar dan idealnya, adalah hidup secara linear; dan karena mereka adalah pedagang, maka mereka memanfaatkan garis lurus di jalan-jalan. Selain itu, mereka juga harus hidup mengelompok untuk saling menjaga diri dan saling membantu dalam berbagai aspek kehidupan. Sedangkan sebagian masyarakat etnis Tionghoa yang hidup menyebar adalah mereka yang secara faktor ekonomi kurang memadai; dan akhirnya berbaur dengan masyarakat biasa di Lampung, Indonesia.

KATA KUNCI: Pola Pemukiman; Etnis Tionghoa; Masyarakat Majemuk; Integrasi Sosial; Bandar Lampung, Indonesia. 

ABSTRACT: The Settlement Patterns of Chinese Community in Bandar Lampung: A Historical Review”. The research aims to find the history and the distribution of Chinese ethnic settlements in Bandar Lampung City, Lampung, Indonesia. The research method used is the historical research method, that is method which includes heuristic, critics, interpretation, and historiography. Interview techniques were also conducted with respondents, who were from Chinese-Indonesian ethnicity. Historical research methods try to reconstruction the past event objectively and systematically by collecting, evaluating, verifying, and analyzing the evidence to establish the facts and obtain strong conclusions. The results of the study can be concluded that in Bandar Lampung, Chinese in general there are three tribes, namely the Khe tribe, the Hok Kian tribe, and the Kong Hu tribe, who have different types of work and affect existing settlement patterns. Distribution of ethnic Chinese community settlements in Bandar Lampung follows the liner pattern or centralized, clustering, and spreading. In the linear pattern, it can be seen that the ethnic Chinese people, majority and ideally, live linearly; and because they are traders, they use the straight line of the streets. In addition, they also have to live in groups to look after each other and help each other in various life aspects. While the majority of ethnic Chinese people who live spread are those who are economically inadequate; and, finally, they blended with ordinary people in Lampung, Indonesia.

KEY WORD: Settlement Patterns; Chinese Ethnicity; Diverse Society; Social Integration; Bandar Lampung, Indonesia.

    

About the Authors: Suparman Arif, M.Pd., Yustina Sri Ekwandari, M.Hum. dan Rinaldo Adi Pratama, M.Pd. adalah Dosen pada Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UNILA (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung), Jalan Prof. Soemantri Brodjonegoro No.1 Bandar Lampung, Lampung, Indonesia. E-mails: suparman.arif@fkip.unila.ac.idyustina.sri@fkip.unila.ac.id, dan rinaldo.adipratama@fkip.unila.ac.id  

Suggested Citation: Arif, Suparman, Yustina Sri Ekwandari & Rinaldo Adi Pratama. (2020). “Pola Permukiman Etnis Tionghoa di Bandar Lampung: Suatu Tinjauan Historis” in SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan, Volume 13(1), May, pp.13-24. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press owned by ASPENSI with ISSN 1979-0112 (print) and ISSN 2622-6855 (online).

Article Timeline: Accepted (January 15, 2020); Revised (March 24, 2020); and Published (May 30, 2020).


Keywords


Pola Pemukiman; Etnis Tionghoa; Masyarakat Majemuk; Integrasi Sosial; Bandar Lampung, Indonesia

Full Text:

PDF

References


Abdurahman, Dudung. (2007). Metodologi Penelitian Sejarah. Yohyakarta: Ar-Ruzz Media.

Adhuri, Dedi Supriadi, Amorisa Wiratri & Angga Bagus Bismoko. (2015). “Interseksi Budaya dan Peradaban Negara-negara di Samudra Hindia: Perspektif Indonesia” dalam Masyarakat Indonesia: Majalah Ilmu-ilmu Sosial Indonesia, Vol.41, No.2 [Desember], hlm.115-126.

Ang, I. (2001). On Not Speaking Chinese: Living between Asia and the West. London: Routledge.

Ardisari, Vita Vinia. (2005). “Politik Pemerintah Indonesia terhadap Etnis Tionghoa di Kudus Pasca G30S/PKI (1965-1998)”. Skripsi Sarjana Tidak Diterbitkan. Semarang: Jurusan Sejarah FIS UNNES [Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang]. Tersedia secara online juga di: https://lib.unnes.ac.id/386/1/1094.pdf [diakses di Bandar Lampung, Lampung, Indonesia: 15 Juni 2019].

Arif, Muhamad. (2014). “Model Kerukunan Sosial pada Masyarakat Multikultural Cina Benteng: Kajian Historis dan Sosiologis” dalam Sosio Didaktika, Vol.1, No.1 [Mei], hlm.52-63.

Arisetya, Dian. (2015). “Persepsi Etnis Tionghoa sebagai Kelompok Minoritas terhadap Etnis Non-Tionghoa dalam Politik Multikulturalisme: Studi di Kelurahan Metro”. Skripsi Sarjana Tidak Diterbitkan. Bandar Lampung: FISIP UNILA [Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lampung]. Tersedia secara online juga di: http://digilib.unila.ac.id/23792/15/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf [diakses di Bandar Lampung, Lampung, Indonesia: 1 Juni 2019].

Arrazie, Nurochman. (2013). “Melongok Toko Pernik Imlek Tertua di Teluk Betung” dalam Tempo.Co, pada 8 Februari. Tersedia secara online juga di: https://travel.tempo.co/read/460018/melongok-toko-pernik-imlek-tertua-di-teluk-betung/full&view=ok [diakses di Bandar Lampung, Lampung, Indonesia: 22 Juni 2019].

Berita “Jalan-jalan ke Kawasan Pecinan: Ini Daerah dan Sejarahnya”. Terdapat secara online di: https://www.tribunnews.com/travel/2015/07/01/jalan-jalan-ke-kawasan-pecinan-lampung-ini-daerah-dan-sejarahnya). [diakses di Bandar Lampung, Lampung, Indonesia: 1 Desember 2019].

Boedojo et al. (1986). Arsitektur, Manusia, dan Pengamatannja. Djakarta: Penerbit Djambatan.

Byrskog, Samuel. (2001). Story as History – History as Story: The Gospel Tradition in the Context of Ancient Oral History. Germany: Mohr Siebeck.

Chandra, Arie I. & Atom Ginting Munthe. (2013). “Profil Pengidentifikasian Diri Suku Tionghoa Indonesia (Yinhua = Yinni Huaren) sebagai Bangsa Indonesia dalam Era Globalisasi: Studi Kasus SMU BPK Penabur di Kota Bandung, SMU Mardiyuwana di Kota Sukabumi, dan SMU BPK Penabur di Kota Cianjur”. Laporan Penelitian Tidak Diterbitkan. Bandung: LPPM UNPAR [Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Katolik Parahyangan]. Tersedia secara online juga di: https://media.neliti.com/media/publications/12614-ID-profil-pengidentifikasian-diri-suku-tionghoa-indonesia-yinhua-yinni-huaren-sebag.pdf [diakses di Bandar Lampung, Lampung, Indonesia: 1 Juni 2019].

Chen, Yu-Wen. (2018). “The Pragmatic Dragon: China’s Grand Strategy and Boundary Settlements” in Journal of Chinese Governance, Volume 10 [January]. DOI: 10.1080/23812346.2018.142385.

Coppel, Charles A. (2003). “Kendala-kendala Sejarah dalam Penerimaan Etnis Cina di Indonesia yang Multikultural” dalam Jurnal Antropologi Indonesia, Volume 71, hlm.13-22.

Cribb, Robert & Charles A. Coppel. (2009). “A Genocide that Never was: Explaining the Myth of Anti-Chinese Massacres in Indonesia, 1965-1966” in Journal of Genocide Research, Volume 11(4), pp.447-465. DOI:10.1080/14623520903309503.

Dahlan, M. Halwi. (2014). “Perpindahan Penduduk dalam Tiga Masa: Kolonisasi, Kokuminggakari, dan Transmigrasi di Provinsi Lampung (1905-1979)” dalam PATANJALA: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, Vol.6, No.3 [September], hlm.335-348. Tersedia secara online juga di: https://media.neliti.com/media/publications/291943-perpindahan-penduduk-dalam-tiga-masa-kol-7ed61dc2.pdf [diakses di Bandar Lampung, Lampung, Indonesia: 9 Juni 2019].

Dawis, Aimee. (2010). Orang Indonesia Tionghoa: Mencari Identitas. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Dharmowijono, W. (2013). “Book Review, Daradjadi, Geger Pacinan, 1740-1743: Persekutuan Tionghoa – Jawa Melawan VOC” in Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde / Journal of the Humanities and Social Sciences of Southeast Asia, Volume 169.

Dillon, Michael. (2010). China: A Modern History. London: I.B. Tauris & Co, Ltd.

Dongoran, H., Akhmad Arif Musadad & Dyah Sulistyaningrum Indrawati. (2018). “The Philosophical Values of Siger in Saibatin and Papadun Society” in International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding, Volume 5(4).

Fauzan, Hafidh ‘Aqil. (2017). “Sejarah Pelayaran Cheng Ho di Indonesia pada Abad ke-15 dan Jejak Peradabannya”. Skripsi Sarjana Tidak Diterbitkan. Surabaya: Fakultas Adab dan Humaniora UIN [Universitas Islam Negeri] Sunan Ampel. Tersedia secara online juga di: http://digilib.uinsby.ac.id/23592/2/Hafidh%20Aqil%20Fauzan_A02213033.pdf [diakses di Bandar Lampung, Lampung, Indonesia: 1 Juni 2019].

Febrian, Eva & Yunani Hasan. (2015). “Perkembangan Permukiman Masyarakat Tionghoa di Palembang Pasca Kesultanan Palembang (1852-1942)” dalam Jurnal Criksetra, Volume 4(7), hlm.18-28.

Firdausi, Fadrik Aziz. (2020). “Wijkenstelsel & Passenstelsel: Mula Stigma Eksklusif Orang Tionghoa” dalam Tirto.Id, pada 29 Januari. Tersedia secara online juga di: https://tirto.id/wijkenstelsel-passenstelsel-mula-stigma-eksklusif-orang-tionghoa-euU6 [diakses di Bandar Lampung, Lampung, Indonesia: 2 Maret 2020].

Gottschalk, Louis. (1986). Mengerti Sejarah. Jakarta: UI [Universitas Indonesia] Press, terjemahan Nogroho Notosusanto.

Groeneveldt, W.P. (2009). Nusantara dalam Catatan Tionghoa. Jakarta: Komunitas Bambu, Terjemahan.

Ham, Ong Hok. (2008). Anti Cina, Kapitalisme Cina, dan Gerakan Cina: Sejarah Etnis Cina di Indonesia. Jakarta: Komunitas Bambu.

Handoko, Wuri & Muhammad Al-Mujabuddawat. (2017). “Lingkungan dan Lanskap Situs Kampung Tua Kao: Faktor Determinasi Permukiman dan Pusat Islamisasi di Halmahera Utara” dalam KALPATARU: Majalah Arkeologi, Vol.26, No.2 [November], hlm.123-136.

Hasyimkan. (2018). “Sumber Daya Budaya sebagai Modal Pembangunan Lampung Maju dan Sejahtera: Seni, Situs, dan Kerajaan Sekala Brak Lampung, Warisan Budaya Dunia” dalam Bunga Rampai Pemikiran Anggota Dewan Riset Daerah (DRD) Provinsi Lampung. Bandar Lampung: Penerbit DRD [Dewan Riset Daerah] Lampung, hlm.91-107. Tersedia secara online juga di: http://publikasi.ubl.ac.id/index.php/Monograf/catalog/download/13/24/136-1?inline=1 [diakses di Bandar Lampung, Lampung, Indonesia: 1 Juni 2019].

Heidhues, Mary Somers. (2017). “Violent, Political, and Administrative Repression of the Chinese Minority in Indonesia, 1945-1998” in Jurnal Wacana, Volume 18(1), pp.94-105. DOI: 10.17510/wacana.v18i1.574.

Herliatin & La Harudu. (2016). “Pola Persebaran Permukiman di Desa Tumbu-tumbu Jaya, Kecamatan Kolono Timur, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara” dalam Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi, Vol.1, No.1.

Hidajat, Z.M. (1977). Masyarakat dan Kebudayaan Cina Indonesia. Bandung: Penerbit Tarsito.

Howell, Martha & Walter Prevenier. (2001). From Reliable Sources: An Introduction to Historical Methods. Ithaca, New York: Cornell University Press.

Idi, Abdullah. (2012). “Harmoni Sosial: Interaksi Sosial ‘Natural-Asimilatif’ antara Etnis Muslim Cina dan Melayu-Bangka” dalam THAQAFIYYAT, Vol.13, No.2 [Desember], hlm.361-383.

Karmela, Siti Heidi & Satriyo Pamungkas. (2018). “Kehidupan Sosial-Ekonomi Orang-orang Tionghoa di Kota Jambi” dalam DIKDAYA: Jurnal Ilmiah, hlm.55-62. Tersedia secara online juga di: https://media.neliti.com/media/publications/82144-ID-kehidupan-sosial-ekonomi-orang-orang-tio.pdf [diakses di Bandar Lampung, Lampung, Indonesia: 9 Juni 2019].

Kartodirdjo, Sartono. (1993). Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kristian, Yuli. (2019). “Politik Ekonomi Belanda terhadap Lampung pada Tahun 1800-1942”. Thesis Magister Humaniora Tidak Diterbitkan. Jakarta: Magister Sejarah dan Kebudayaan Islam, Fakultas Adab dan Humaniora UIN [Universitas Islam Negeri] Syarif Hidayatullah. Tersedia secara online juga di: http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46631/1/YULI%20KRISTIAN-FITK.pdf [diakses di Bandar Lampung, Lampung, Indonesia: 9 Januari 2020].

Lewis, Mark Edward. (2007). The Early Chinese Empires: Qin and Han. Cambridge: Harvard University Press.

Lin, Yanliu. (2016). “The Strategic Urban Project Approach for Informal Settlement Upgrading in Brazil, Colombia, and Indonesia: Vision, Action, and Partnership” in Chinese Journal of Urban and Environmental Studies, Vol.4, No.2. DOI: 10.1142/s2345748116500172.

Lisminingsih, Sri. (2019). “Analisis Kehidupan Masyarakat Tionghoa Suku Totok dan Tionghoa Peranakan pada Abad 17 di Batavia”. Makalah Ilmiah Tidak Diterbitkan. Tersedia dan ada pada Penulis.

Lohanda, Mona. (1998). Sumber Sejarah dan Penelitian Sejarah. Jakarta: Lembaga Penelitian UI [Universitas Indonesia].

Lombard, Denys. (1996). Nusa Jawa, Silang Budaya: Kajian Sejarah Terpadu, Jilid 3. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, Terjemahan.

Martiara, Rina. (2012). Nilai dan Norma Budaya Lampung dalam Sudut Pandang Strukturalisme. Yogyakarta: PPs ISI [Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia] Yogyakarta dan DEPDIKNAS [Departemen Pendidikan Nasional]. Tersedia secara online juga di: http://digilib.isi.ac.id/1648/1/p-nilai%2027%20Sept%20B%20ok.pdf [diakses di Bandar Lampung, Lampung, Indonesia: 9 Juni 2019].

Maryanah, Tabah. (2018). “Citizenship in Everyday Life: Exclusion of the Chinese Indonesians by Non-Chinese Indonesians in Bandar Lampung – Indonesia”. Paper for the 1st International Conference on South East Asia Studies, KnE Social Sciences, pp.516-531.

Merlinda, Nova. (2013). “Organisasi Etnis Tionghoa di Kota Bandar Lampung: Peranan Asosiasi Hakka Yayasan Metta Sarana (楠榜客属恳亲社) bagi Masyarakat di Kota Bandar Lampung. Skripsi Sarjana Tidak Diterbitkan. Bandung: UKM [Universitas Kristen Maranatha].

Musianto, Lukas S. (2003). “Peran Orang Tionghoa dalam Perdagangan dan Hidup Perekonomian dalam Masyarakat: Studi Kepustakaan dan Studi Kasus tentang Interaksi Etnik Tionghoa dan Pribumi di Bidang Perekonomian di Surabaya” dalam Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol.5, No.2 [September], hlm.193-206.

Negara, Bertharia Lambung. (2019). “Identitas Remaja Etnik Lampung dalam Latar Budaya Majemuk di Bandar Lampung: Studi Kasus pada Remaja Pinang Jaya Kemiling, Bandar Lampung”. Skripsi Sarjana Tidak Diterbitkan. Bandar Lampung: FISIP UNILA [Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lampung]. Tersedia secara online juga di: http://digilib.unila.ac.id/56170/2/SKRIPSI%20FULL.pdf [diakses di Bandar Lampung, Lampung, Indonesia: 1 Januari 2020].

Nugraha, Dimas Hastama & Dessy Febrianty. (2016). “Kawasan Permukiman Tionghoa dan Akulturasi di Kampung Ketandan, Yogyakarta”. Makalah dalam Seminar Nasional: Finding the Fifth Element After Water, Earth, Wind, and Fire.

Nuralia, Lia & Iim Imadudin. (2017). “Pengaruh Akulturasi Budaya terhadap Dualisme Sistem Ekonomi Masyarakat Kampung Tua di Kecamatan Abung Timur, Kabupaten Lampung Utara” dalam PATANJALA: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, Vol.9, No.1 [Maret], hlm.77-94.

Nurjanah, Anisa, Budiyono & Rosana. (2016). “Kondisi Fisiografis yang Mendukung Pola Permukiman Penduduk Tahun 2014”. Ringkasan Skripsi Sarjana Tidak Diterbitkan. Bandar Lampung: Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP UNILA [Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan, Universitas Lampung]. Tersedia secara online juga di: https://media.neliti.com/media/publications/251688-kondisi-fisiografis-yang-mendukung-pola-a4929566.pdf [diakses di Bandar Lampung, Lampung, Indonesia: 22 Juni 2019].

Poesponegoro, Marwati Djoened & Nugroho Notosusanto [eds]. (1984). Sejarah Nasional Indonesia II. Jakarta: PN Balai Pustaka.

Pratono, Suhartono W. (2010). Teori dan Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Puspitasari, Ayu Wulan. (2010). “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Migrasi Sirkuler ke Kabupaten Semarang”. Skripsi Sarjana Tidak Diterbitkan. Semarang: FE UNDIP [Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro]. Tersedia secara online juga di: https://core.ac.uk/download/pdf/11722088.pdf [diakses di Bandar Lampung, Lampung, Indonesia: 15 Juni 2019].

Puspitasari, Ratna. (2014). “Multikulturalisme dalam IPS: Pengenalan Relasi Sosial Etnis Tionghoa dalam Integrasi Bangsa (Studi Kritis Kajian Relasi Gender antar Etnis di Indonesia)” dalam Jurnal EDUEKSOS, Vol.III, No.1 [Januari-Juni], hlm.1-24.

Putri, Yustiani Yudha, Andi Gunawan & Nurhayati H.S. Arifin. (2013). “Kajian Lanskap Permukiman Tradisional Masyarakat Lampung Saibatin di Pekon Kenali, Lampung Barat” dalam Jurnal Permukiman, Vol.8, No.3 [November], hlm.153-167. Tersedia secara online juga di: http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi_Artikel_183235344733.pdf [diakses di Bandar Lampung, Lampung, Indonesia: 22 Juni 2019].

Putri, E.L.T. (2016). “Pola Komunikasi Antarbudaya Etnis Tionghoa dengan Masyarakat Pribumi” dalam Jurnal Wacana, Vol.XV, No.2, hlm.86-180.

Rahim, Arif. (2019). “Melayu dan Sriwijaya: Tinjauan tentang Hubungan Kerajaan-kerajaan di Sumatera pada Zaman Kuno” dalam JIUBJ: Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, Volume 19(3), Oktober, hlm.649-660. Tersedia secara online juga di: https://www.researchgate.net/publication/336897575_Melayu_dan_Sriwijaya [diakses di Bandar Lampung, Lampung, Indonesia: 17 Januari 2020].

Rahman, Fatchor. (2017). “Menimbang Sejarah sebagai Landasan Kajian Ilmiah: Sebuah Wacana Pemikiran dalam Metode Ilmiah” dalam EL-BANAT: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam, Vol.7, No.1 [Januari-Juni], hlm.128-150.

Rani, Shintia Rahma, I Gede Sugiyanta & Sudarmi. (2018). “Analisis Perkembangan Daerah Permukiman di Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu pada Tahun 2010-2017”. Ringkasan Skripsi Tidak Diterbitkan. Bandar Lampung: FKIP UNILA [Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung].

Rekanza, Hefian. (2019). “Imlek: Kunjungi Vihara Thay Hin Bio, Tertua dan Bersejarah di Lampung”. Tersedia secara online di: https://lampungpro.co/post/17643/imlek-kunjungi-vihara-thay-hin-bio-telukbetung-tertua-dan-bersejarah-di-lampung [diakses di Bandar Lampung, Lampung, Indonesia: 15 Januari 2020].

Ricklefs, M.C. (2007). Sejarah Indonesia Modern, 1200-2004. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, Terjemahan.

Sanjaya, Oktavia. (2016). “Fungsi dan Makna Penyambutan Hari Raya Imlek pada Masyarakat Etnis Tionghoa di Kota Bandar Lampung”. Skripsi Sarjana Tidak Diterbitkan. Bandar Lampung: FISIP UNILA [Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lampung]. Tersedia secara online juga di: http://digilib.unila.ac.id/22462/15/SKRIPSI%20FULL.pdf [diakses di Bandar Lampung, Lampung, Indonesia: 15 Juni 2019].

Satya, Melia Seti & Bunyamin Maftuh. (2016). “Strategi Masyarakat Etnis Tionghoa dan Melayu Bangka dalam Membangun Interasksi Sosial untuk Memperkuat Kesatuan Bangsa” dalam JPIS: Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Volume 25(1), hlm.10-23.

Simorangkir, Yosi Valentina. (2017). “Perubahan Pola Permukiman Akibat Akulturasi di Kampung Kuper, Kabupaten Merauke”. Tesis Magister Tidak Diterbitkan. Makassar: PPs UNHAS [Program Pascasarjana, Universitas Hasanuddin]. Tersedia secara online juga di: http://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection [diakses di Bandar Lampung, Lampung, Indonesia: 15 Juni 2019].

Sjamsuddin, Helius. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Subing, O., Maskun & M. Basri. (2019). “Tinjauan Historis Sekala Bekhak sebagai Muasal Keberadaan Keratuan Adat Lampung”. Makalah Ilmiah Tidak Diterbitkan. Tersedia dan ada pada Penulis.

Sudarwani, M.M. (2012). “Simbolisasi Rumah Tinggal Etnis Cina: Studi Kasus Kawasan Pecinan Semarang” dalam Momentum, Vol.8, No.2 [Oktober], hlm.19-27. Tersedia secara online juga di: https://media.neliti.com/media/publications/115256-ID-simbolisasi-rumah-tinggal-etnis-cina-stu.pdf [diakses di Bandar Lampung, Lampung, Indonesia: 15 Juni 2019].

Surtiani, Eny Endang. (2006). “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terciptanya Kawasan Permukiman Kumuh di Kawasan Pusat Kota: Studi Kasus Kawasan Pancuran, Salatiga”. Tesis Magister Tidak Diterbitkan. Semarang: Magister Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota PPs UNDIP [Program Pascasarjana, Universitas Diponegoro]. Tersedia secara online juga di: http://eprints.undip.ac.id/15530/1/Eni_Surtiani.pdf [diakses di Bandar Lampung, Lampung, Indonesia: 9 Juni 2019].

Suryadi. (2008). “Syair Lampung Karam: Image of the 1883 Eruption of the Krakatau Mountain in a Classical Malay Literary Text”. Paper for the 24th ASEASUK Conference, organized by John Moores University in Liverpol, United Kingdom, on 20-22 June.

Suryadinata, Leo. (2003). “Kebijakan Negara Indonesia terhadap Etnis Tionghoa: Dari Asimilasi ke Multikulturalisme?” dalam Jurnal Antropologi Indonesia, Volume XXVII(71), hln.1-12.

Suryadinata, Leo. (2010). Etnis Tiongha dan Nasionalisme Indonesia. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.

Syani, Abdul. (2013). “Falsafah Hidup Masyarakat Lampung: Sebuah Wacana Terapan” dalam Socius+Logos, pada 2 April. Tersedia secara online juga di: http://staff.unila.ac.id/abdulsyani/2013/04/02/falsafah-hidup-masyarakat-lampung-sebuah-wacana-terapan/ [diakses di Bandar Lampung, Lampung, Indonesia: 9 Juni 2019].

Thomas, B. Pepinsky. (2013). “Special Issue: Wealth, Power, and Contemporary Indonesian Politics Pluralism and Political Conflict in Indonesia” in Journal of Indonesia. No.96, pp.81-100. DOI: 10.5728/indonesia.96.0079.

Tong, Ck. (2010). “Between a Rock and a Hard Place: The Chinese Indonesians” in Identity and Ethnic Relations in Southeast Asia. Netherlands: Springer Science & Business Media, pp.111-145.

Tosh, John. (2015). The Pursuit of History: Aims, Methods, and New Directions in the Study of History. New York: Routledge, revised edition.

Tsai, Yen-Ling. (2011). “Spaces of Exclusion, Walls of Intimacy: Rethinking ‘Chinese Exclusivity’ in Indonesia” in Journal of Indonesia, No.92, pp.125-155. DOI: 10.5728/indonesia.92.0125.

Turchin, Peter, Jonathan M. Adams & Thomas D. Hall. (2006). “East-West Orientation of Historical Empires and Modern States” in Journal of World-System Research, Vol.XII, No.2, pp.219-229.

Vadime, Elisseeff. (2000). The Silk Roads: Highways of Culture and Commerce. New York: Berghahn Books.

Wang, Wei. (2006). “Settlement Pattern Study and the Search of the Origin of Chinese Civilization” in Chinese Archaeology, Volume 5, pp.57-68.

Wawancara dengan Responden A, seorang narasumber Cina yang bernama Aci Chio Yu alias Rohmawati, keturunan suku Khe, di Teluk Betung, Lampung, Indonesia, pada tanggal 18 Januari 2019.

Wawancara dengan Responden B, seorang narasumber Cina yang bernama Charles, keturunan suku Hok Kian, di Bandar Lampung, Lampung, Indonesia, pada tanggal 18 Januari 2019.

Wawancara dengan Responden C, seorang narasumber Cina yang bernama Ainun, keturunan suku Kong Hu, di Kota Baru, Bandar Lampung, Lampung, Indonesia, pada tanggal 20 Januari 2019.

Wawancara dengan Responden D, seorang narasumber Cina yang bernama Selviansyah, keturunan suku Hok Kian, di Teluk Betung, Lampung, Indonesia, pada tanggal 20 Januari 2019.

Wawancara dengan Responden E, seorang narasumber Cina yang bernama Grace, di Bandar Lampung, Lampung, Indonesia, pada tanggal 27 Januari 2019.

Widjono, Roedy Haryo. (2019). “Jejak Migrasi Etnis Tionghoa di Kalimantan” dalam AKURASI.ID: Aktual dan Menginspirasi, pada 8 Mei. Tersedia secara online juga di: https://www.akurasi.id/jejak-migrasi-etnis-tionghoa-di-kalimantan/ [diakses di Bandar Lampung, Lampung, Indonesia: 17 Januari 2020].

Winnie, Satya. (2015). “Thay Hin Bio: Klenteng 160 Tahun Saksi Letusan Krakatau”. Tersedia secara online di: https://www.satyawinnie.com/2015/11/thay-hin-bio-klenteng-saksi-letusan-krakatau.html [diakses di Bandar Lampung, Lampung, Indonesia: 15 Juni 2019].

Wolters, Oliver W. (1967). Early Indonesian Commerce. New York: Cornell University Press.

Yen, Ching-Hwang. (2013). “Ethnic Chinese Business in Asia: History, Culture, and Business Enterprise” in Chinese Business in Indonesia, Volume 10.1142/78. DOI: 10.1142/9789814317535_0011.

Yusran, Aulia. (2006). “Kajian Perubahan Tata Guna Lahan pada Pusat Kota Cilegon”. Tesis Magister Tidak Diterbitkan. Semarang: Magister Pembangunan Wilayah dan Kota PPs UNDIP [Program Pascasarjana, Universitas Diponegoro]. Available online also at: https://core.ac.uk/download/pdf/11716495.pdf [diakses di Bandar Lampung, Lampung, Indonesia: 22 Juni 2019].

Yusuf, Himyari. (2016). “Nilai-nilai Islam dalam Falsafah Hidup Masyarakat Lampung” dalam KALAM: Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam, Vol.10, No.1 [Juni], hlm.167-192.

Zaini, Muhammad Reza. (2014). “Perjalanan Menjadi Cina Benteng: Studi Identitas Etnis di Desa Situgadung” dalam MASYARAKAT: Jurnal Sosiologi, Vol.19, No.1 [Januari], hlm.93-117.




DOI: https://doi.org/10.2121/sosiohumanika.v13i1.1295

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Lisensi Creative Commons

SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan is published by Minda Masagi Press. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-Sharealike 4.0.

Stats Counter