Himpunan Mahasiswa Islam dan Kesejahteraan: Konteks Indonesia

Harry Azhar Azis

Abstract


ABSTRAKSI: Tujuan didirikannya HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) pada tanggal 5 Februari 1947 adalah ikut mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Di alam Indonesia merdeka, Islam dapat berkembang dan menjadi wadah perkembangannya. Indonesia dan Islam menyatu di organisasi ini sejak berdiri. Tema ke-Indonesi-an dan ke-Islam-an selalu menjadi sifat dan karakternya. Diimbuhi semangat muda mahasiswa, Indonesia dan Islam menjadi bergairah. Di HMI, Islam dan Indonesia tidak seharusnya dipisahkan, tidak ada split atau dikotomi, dan diajarkan dalam setiap perkaderan. Dalam sejarah organisasi ini, Islam dan Indonesia tidak pernah pecah sampai di era 1980-an, dalam kasus asas tunggal Pancasila, dan dua tema itu berkontraksi di kalangan para pendukungnya, termasuk di HMI, sampai rejim Orde Baru tenggelam pada akhir tahun 1990-an. Di era kebebasan informasi dan demokrasi sekarang ini, justru tema kemahasiswaan, ke-Indonesia-an dan ke-Islam-an seperti memperoleh tempatnya kembali di HMI. Tetapi, jauh lebih penting lagi sekarang ini, dalam momentum 68 tahun HMI berdiri dan ikut mengawal perjalanan pencapaian tujuan berbangsa dan bernegara sesuai tujuan HMI, sejauh mana tujuan itu telah tercapai. HMI telah berhasil ikut serta dalam mempertahankan kemerdekaan, serta meluruskan pelaksanaan ideologi dan konstitusi negara Indonesia. Kini, HMI ditantang untuk terus mengawal kebijakan negara agar menguntungkan semua penduduk Indonesia menjadi lebih beriman dan berilmu, maju dan modern, serta adil dan sejahtera.

KATA KUNCI: Himpunan Mahasiswa Islam, negara Indonesia, proses kaderisasi, tantangan dan peluang, refleksi dan aksi, serta kesejahteraan masyarakat Indonesia.

ABSTRACT: Muslim Students Association and Welfare: An Indonesian Context”. The establishment of HMI (Muslim Students Association) on 5th February 1947 was to participate in maintaining the independence of Indonesia. In the realm of Indonesian independent, Islam can flourish and Indonesia became an umbrella for the development of Islam. Indonesia and Islam are together in the body of the HMI since its inception. Themes of “Indonesia” and Islam” have always been the nature and character of HMI. Imbued with the spirit of a young student, Indonesia and Islam became excited. In the HMI, Islam and Indonesia should not be separated, there is no split or dichotomy, and taught in every training of HMI’s cadres. In the history of HMI, Islam and Indonesia has never broken up in the 1980s, in the case of Pancasila, and two themes were contracted among his supporters, including in the HMI, until the New Order regime step down in the late 1990s. In the era of freedom of information and democracy today, precisely the theme of the student, Indonesian”, and Islamlike obtaining its place again in the HMI. But, more importantly now is after 68 years of HMI stands and participate to guard the achievement journey of the goals of nation-state, in accordance with the goals of the HMI, how far the objectives have been achieved. HMI has managed successfully to defend the Indonesian independence, and HMI has also successfully participated to straighten the implementation of the ideology and constitution of Indonesia’s nation-state. Now, HMI is challenged to continue in guarding the nation-state policies in order to benefit all Indonesian people to become more faithful and knowledgeable, advanced and modern, as well as fair and prosperous.

KEY WORD: Muslim Students Association, Indonesian nation-state, regeneration process, challenges and opportunities, reflection and action, and fair and prosperous of Indonesian society.

About the Author: Dr. Harry Azhar Azis adalah mantan Ketua Umum PB HMI (Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam) periode 1983-1986; dan sekarang menjabat sebagai Ketua BPK RI (Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia) di Jakarta. Untuk kepentingan akademik, penulis dapat dihubungi dengan alamat emel: ha_azis@yahoo.com

How to cite this article? Azhar Azis, Harry. (2016). “Himpunan Mahasiswa Islam dan Kesejahteraan: Konteks Indonesia” in INSANCITA: Journal of Islamic Studies in Indonesia and Southeast Asia, Vol.1(1), February, pp.43-54. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press, ISSN 2443-1776.

Chronicle of the article: Accepted (August 3, 2015); Revised (December 5, 2015); and Published (February 5, 2016).


Keywords


Himpunan Mahasiswa Islam; negara Indonesia; proses kaderisasi; tantangan dan peluang; refleksi dan aksi; kesejahteraan masyarakat Indonesia

Full Text:

PDF

References


al-Bukhari, Imam Muhammad bin Ismail. (2012). Sahih Al-Bukhari. Jakarta: Pustaka Sunnah, Terjemahan.

al-Habsyi, Muhammad Bagir. (2002). Fiqih Praktis: Menurut Al-Qur’an, As-Sunnah, dan Pendapat Para Ulama. Bandung: Penerbit Mizan, Terjemahan.

Anam. (2013). “Ketegasan Abu Bakar Soal Zakat”. Tersedia secara online juga di: http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,51-id,46384-lang,id-c,hikmah-t,Ketegasan+Abu+Bakar+Soal+Zakat-.phpx [diakses di Jakarta, Indonesia: 30 Oktober 2015].

Atmoko, Citro. (2014). “Masalah Ketimpangan Masih Jadi Isu Besar”. Tersedia secara online juga di: http://www.antaranews.com/berita/458001/masalah-ketimpangan-masih-jadi-isu-besar [diakses di Jakarta: 30 Oktober 2015].

Balitbanginfo [Badan Penelitian, Pengembangan, dan Informasi]. (2014). Data dan Informasi Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri. Jakarta: Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.

Barton, Greg. (1999). Gagasan Islam Liberal di Indonesia: Pemikiran Neo-Modernisme Nurcholish Madjid, Djohan Effendi, Ahmad Wahib, dan Abdurrahman Wahid. Jakarta: Paramadina dan Pustaka Antara, Terjemahan.

Barton, Greg. (2003). Biografi Gus Dur: The Authorized Biography of Abdurrahman Wahid. Yogyakarta: Penerbit LKiS, Terjemahan.

BEM UI [Badan Eksekutif Mahasiswa]. (2012). Kajian Energi, Bagian 1: BBM. Jakarta: Pusat Kajian dan Studi Gerakan BEM UI [Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia].

Budiardjo, Miriam. (1992). Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Chaldun, Ibn. (1962). Filsafat Islam tentang Sedjarah: Pilihan dari Muqaddimah, Karangan Ibn Chaldun dari Tunis (1332-1406). Djakarta: Penerbit Tintamas, Terdjemahan.

Depag RI [Departemen Agama Republik Indonesia]. (1982/1983). Al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta: Departemen Agama Republik Indonesia.

Effendy, Bahtiar. (2011). Islam dan Negara: Transformasi Gagasan dan Praktik Politik Islam di Indonesia. Jakarta: Yayasan Abad Demokrasi, edisi digital.

Faz, Ahmad Thoha. (2007). Titik Ba: Paradigma Revolusioner dalam Kehidupan dan Pembelajaran. Bandung: Penerbit Mizan.

Hart, K. (2002). “Jacques Derrida” dalam Peter Beilharz [ed]. Teori-teori Sosial: Observasi Kritis terhadap para Filosof Terkemuka. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Terjemahan.

Hatta, Mohamad. (1979). Pengantar ke Jalan Ilmu dan Pengetahuan. Jakarta: Penerbit Mutiara.

Hatta, Mohamad. (2005). Indonesia Merdeka (Indonesie Vrij). Yogyakarta: Aditya Media dan PUSTEP UGM.

Hatta, Mohamad. (2012). Ke Arah Indonesia Merdeka. Jakarta: Yayasan Hatta.

Koran Sindo [suratkabar]. Jakarta, Indonesia: 16 September 2015.

Latif, Yudi. (2012). Intelegensia Muslim dan Kuasa: Genealogi Intelegensia Muslim Indonesia Abad ke-20. Jakarta: Yayasan Abad Demokrasi, edisi digital.

Lunandi, A.G. (1987). Pendidikan Orang Dewasa. Jakarta: Penerbit Gramedia.

Madjid, M. Nurcholish. (1992). Islam Doktrin dan Peradaban: Sebuah Telaah Kritis Masalah Keimanan, Kemanusiaan, dan Kemodernan. Jakarta: Yayasan Wakaf Paramadina.

Madjid, M. Nurcholish. (1999). Islam: Doktrin dan Peradaban. Jakarta: Yayasan Abad Demokrasi, edisi digital.

Malik, Kholis. (2002). Konflik Ideologi: Kemelut Asas Tunggal di Tubuh HMI. Yogyakarta: Insani Press.

Mishra, Ramesh. (2000). Globalization and the Welfare State. London: McMillan.

PB HMI [Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam]. (2013). Hasil-hasil Kongres Himpunan Mahasiswa Islam ke-XVIII. Jakarta: Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam.

Piliang, Yasraf Amir. (2011a). Bayang-Bayang Tuhan: Agama dan Imajinasi. Jakarta: Mizan Publika.

Piliang, Yasraf Amir. (2011b). Dunia yang Dilipat: Tamasya Melampaui Batas-batas Kebudayaan. Bandung: Penerbit Matahari.

Rachman, Budhy Munawar. (2011). Ensiklopedi Nurcholish Madjid: Jilid 2, H-L. Jakarta: Yayasan Abad Demokrasi, edisi digital.

Robbins, Stephen P. (2001). Psikologi Organisasi. Jakarta: Penerbit Prenhallindo, Terjemahan.

Saptaningrum, Indriaswati D. (2011). “Sebuah Jerat Bernama Masa Lalu” dalam AZASI: Majalah Analisis Dokumentasi dan Hak Azasi Manusia, Edisi Maret – April. Jakarta: Penerbit ELSAM [Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat].

Saripudin, Didin. (2010). Interpretasi Sosiologis dalam Pendidikan. Bandung: Karya Putra Darwati.

Schroder, Peter. (2010). Strategi Politik. Jakarta: Friedrich-Naumann-Stiftung Fuer die Freiheit, Terjemahan.

Sen, Amartya. (2007). Kekerasan dan Ilusi tentang Identitas. Tangerang: Marjin Kiri, Terjemahan.

Shaleh, Hasanuddin M. (1996). HMI dan Rekayasa Asas Tunggal Pancasila. Yogyakarta: Kelompok Studi Lingkaran.

Shihab, M. Quraish. (2000). Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Maudhu’i atas Pelbagai Persoalan Umat. Bandung: Penerbit Mizan.

Siroj, Said Aqil. (2006). Tasawuf sebagai Kritik Sosial: Mengedepankan Islam sebagai Inspirasi, Bukan Aspirasi. Bandung: Penerbit Mizan.

Sitompul, Agussalim. (1976). Sejarah Perjuangan HMI: Tahun 1947-1975. Surabaya: Penerbit Bina Ilmu.

Sitompul, Agussalim. (1995). Historiografi HMI, 1947-1993. Jakarta: Penerbit Intermasa.

Sitompul, Agussalim. (2001). “Pemikiran HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) tentang Keislaman – Keindonesiaan, 1947-1997”. Disertasi Tidak Diterbitkan. Yogyakarta: Program Pascasarjana IAIN [Institut Agama Islam Negeri] Sunan Kalijaga.

Sitompul, Agussalim. (2010). “Refleksi 63 Tahun Perjuangan HMI, Mendiagnosa Lima Zaman Perjalanan HMI: Suatu Tinjauan Historis dan Kritis terhadap Fase-fase Perjuangan HMI dalam Menjawab Tantangan Masa Depan”. Makalah dipresentasikan dalam Latihan Kader II Tingkat Nasional HMI [Himpunan Mahasiswa Islam] Cabang Malang, Jawa Timur, pada hari Senin, tanggal 20 Juni. Tersedia secara online juga di: http://www.malang.hmi.or.id/wp-content/uploads/2013/06/Refleksi-63-Tahun-Perjuangan-HMI-Agus-Salim-Situmpul.pdf [diakses di Jakarta, Indonesia: 30 Oktober 2015].

Soekanto, Soerjono. (2003). Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Soekarno. (1965). Di Bawah Bendera Revolusi: Djilid Kedua. Djakarta: Panitia Penerbit Di Bawah Bendera Revolusi.

Susanti, Inda et al. (2015). “Jumlah Rakyat Miskin Melonjak”. Tersedia secara online juga di: http://nasional.sindonews.com/read/1045172/149/jumlah-rakyat-miskin-melonjak-1442372620 [diakses di Jakarta, Indonesia: 30 Oktober 2015].

Susanto, Eko Harry. (2014). “Media, Baru, Kebebasan Informasi, dan Demokrasi di Kalangan Generasi Muda”. Tersedia secara online juga di: http://journal.tarumanagara.ac.id/index.php/kidFik/article/viewFile/1246/1283 [diakses di Jakarta, Indonesia: 30 Oktober 2015].

Tanja, Victor. (1982). Himpunan Mahasiswa Islam: Sejarah dan Kedudukannya di Tengah Gerakan-gerakan Muslim Pembaharu di Indonesia. Jakarta: Penerbit Sinar Harapan.

Tarigan, R. (2004). Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.

WHSA [White House Signal Agency]. (1961). “Inaugural Address, 20 Januari 1961”. Tersedia secara online juga di: http://www.jfklibrary.org/Asset-Viewer/BqXIEM9F4024ntFl7SVAjA.aspx [diakses di Jakarta, Indonesia: 30 Oktober 2015].

www.antaranews.com [diakses di Jakarta, Indonesia: 10 Oktober 2014].




DOI: https://doi.org/10.2121/incita-jisisea.v1i1.29

DOI (PDF): https://doi.org/10.2121/incita-jisisea.v1i1.29.g28

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
INSANCITA: Journal of Islamic Studies in Indonesia and Southeast Asia. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

View My Stats