Peranan Pendidikan Anti Korupsi dalam Menciptakan Masyarakat Madani di Indonesia
Abstract
ABSTRAKSI: Pendidikan anti korupsi bertujuan membentuk kesadaran akan bahaya korupsi, kemudian bangkit melawannya, mempromosikan nilai-nilai kejujuran, dan tidak mudah menyerah demi kebaikan. Bagi bangsa Indonesia, korupsi adalah penyakit kronis hampir tanpa obat, menyelusup di segala segi kehidupan, dan tampak sebagai pencitraan budaya buruk bangsa Indonesia. Secara sinis, orang bisa menyebut jati diri Indonesia adalah perilaku korupsi. Artikel ini – dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan studi literatur – menjelaskan bahwa seharusnya pendidikan anti korupsi dikelola sebagai wadah dialog hingga tumbuh kesadaran kolektif setiap warga negara terhadap pentingnya pemberantasan dan pencegahan korupsi. Dalam konteks ini, masyarakat madani sebagai proses penciptaan peradaban yang mengacu pada nilai-nilai kebijakan bersama, seperti demokratis, menjunjung tinggi etika dan moralitas, transparan, toleransi, berpotensi pada kebaikan, aspiratif, bermotivasi, berpartisipasi, konsisten, mampu berkoordinasi, sederhana, sinkron, integral, dan menegakkan hak asasi manusia diyakini dapat menciptakan masyarakat yang anti korupsi di Indonesia. Dalam implementasi pendidikan di sekolah, beberapa prinsip budaya anti korupsi yang harus diterapkan, salah satunya, adalah akuntabilitas, yakni kesesuaian antara aturan dan pelaksanaan kerja. Dalam pelaksanaannya pula, akuntabilitas harus dapat diukur dan dipertanggungjawabkan melalui mekanisme pelaporan dan pertanggungjawaban atas semua kegiatan yang dilakukan secara transparan, jujur, dan adil.
KATA KUNCI: Peranan Pendidikan; Anti Korupsi; Masyarakat Madani di Indonesia.
ABSTRACT: “The Role of Anti-Corruption Education in Creating Civil Society in Indonesia”. Anti-corruption education aims to form awareness of the dangers of corruption, then rise against it, promote honesty values, and not easily give up for goodness. For the Indonesian people, corruption is a chronic disease almost without drugs, infiltrated in all aspects of life, and appears as an image of the bad culture of the Indonesian nation. Cynically, one can call Indonesia's identity is corrupt behavior. This article – using a qualitative approach and literature study – explains that anti-corruption education should be managed as a forum for dialogue to grow the collective awareness of every citizen of the importance of eradicating and preventing corruption. In this context, civil society as a process of civilization creation refers to shared policy values, such as democratic, upholding ethics and morality, transparent, tolerance, potential for goodness, aspirative, motivated, participating, consistent, able to coordinate, simple, synchronous, integral, and upholding human rights are believed to be able to create an anti-corruption society in Indonesia. In the implementation of education in schools, several principles of anti-corruption culture that must be applied, one of which, is accountability, namely the compatibility between the rules and the implementation of work. In its implementation, accountability must be measured and accounted for through reporting and accountability mechanisms for all activities carried out transparently, honestly, and fairly.
KEY WORD: Role of Education; Anti Corruption; Civil Society in Indonesia.
About the Author: Prof. Dr. Endang Komara adalah Guru Besar Sosiologi Pendidikan pada STKIP (Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Pasundan di Cimahi, Jawa Barat, Indonesia; dan Ketua Dewan Pakar ASPENSI (Asosiasi Sarjana Pendidikan Sejarah Indonesia) di Bandung untuk Periode 2018-2023. Untuk kepentingan akademik, penulis bisa dihubungi dengan alamat e-mail: endang_komara@yahoo.co.id
Suggested Citation: Komara, Endang. (2019). “Peranan Pendidikan Anti Korupsi dalam Menciptakan Masyarakat Madani di Indonesia” in INSANCITA: Journal of Islamic Studies in Indonesia and Southeast Asia, Volume 4(1), February, pp.77-88. Bandung, West Java, Indonesia: Minda Masagi Press owned by ASPENSI, with ISSN 2443-1776 (print) and ISSN 2657-0491 (online).
Article Timeline: Accepted (December 14, 2018); Revised (January 15, 2019); and Published (February 28, 2019).
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adi, Koesno. (2014). Penanggulangan Tindak Pidana Korupsi dalam Berbagai Perspektif. Malang: Setara Press.
Ahmad, Abdul Salam. (2015). “Paradigma Etika Politik Nabi Muhammad sebagai Acuan terhadap Politik Kontemporer di Indonesia”. Skripsi Sarjana Tidak Diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI [Persatuan Guru Republik Indonesia] Yogyakarta. Tersedia secara online juga di: http://repository.upy.ac.id/174/1/Artikel%20Abdul%20Salam%20Ahmad.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 3 Agustus 2018].
Alam, Bachtiar. (2006). “Antropologi dan Civil Society: Pendekatan Teori Kebudayaan” dalam Antropologi Indonesia, Vol.30, No.2, hlm.193-200.
Al-Habib, Muhammad Farid. (2015). “Pengaruh Efikasi Diri, Kebutuhan akan Berprestasi, dan Keberanian dalam Mengambil Risiko terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa” dalam E-Jurnal Manajemen UNUD, Vol.4, No.9, hlm.2618-2646.
Al-Khawarizmi, Damang Averroes. (2013). “Korupsi: Perspektif Konvensi PBB” dalam Negara Hukum, 6 Agustus. Tersedia secara online juga di: http://www.negarahukum.com/hukum/korupsi-perspektif-konvensi-pbb.html [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 3 Agustus 2018].
Argiya, Viola Sinda Putri Mita. (2013). “Mengupas Tuntas Budaya Korupsi yang Mengakar serta Pembasmian Mafia Koruptor Menuju Indonesia Bersih” dalam Recidive, Vol.2, No.2 [Mei-Agustus], hlm.162-170. Tersedia secara online juga di: https://jurnal.uns.ac.id/recidive/article/viewFile/32330/21506 [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 10 Agustus 2018].
Arif, Nana. (2015). “Gaya Hidup Sederhana: Kenapa Tidak?” dalam KOMPASIANA: Byond Blogging, pada 26 Juni. Tersedia secara online juga di: https://www.kompasiana.com/nanaarif/55000946a33311307250f865/gaya-hidup-sederhana-kenapa-tidak?page=all [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 24 Agustus 2018].
Azra, Azyumardi. (2004). Menuju Masyarakat Madani: Gagasan, Fakta, dan Tantangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Creswell, John W. (1998). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approachs. London: Sage Publications, third edition.
Depdikbud RI [Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia]. (1994). KBBI: Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, edisi kedua.
Djaelani, M. Anwar. (2008). “Kantin Kejujuran: Pendidikan Antikorupsi” dalam ICW: Indonesia Corruption Watch, 6 November. Tersedia secara online juga di: https://antikorupsi.org/id/news/kantin-kejujuran-pendidikan-antikorupsi [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 17 Agustus 2018].
Djaja, Ermansjah. (2010). Tipologi Tindak Pidana Korupsi di Indonesia. Bandung: CV Mandar Maju.
Hamidah, S. & S. Palupi. (2012). “Peningkatan Soft Skills Tanggung Jawab dan Disiplin Terintegrasi melalui Pembelajaran Praktik Patiseri” dalam Jurnal Pendidikan Karakter, Volume 2(2).
Hamzah, Andi. (1986). Korupsi di Indonesia: Masalah dan Pemecahannya. Jakarta: PT Gramedia.
Hikam, Muhammad A.S. (1996). Demokrasi dan Civil Society. Jakarta: Penerbit LP3ES.
Ibrahim, Farid Wajdi. (2012). “Pembentukan Masyarakat Madani di Indonesia melalui Civic Education” dalam Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA, Vol.XIII, No.1 [Agustus], hlm.130-149. Tersedia secara online juga di: https://media.neliti.com/media/publications/96330-ID-none.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 31 Agustus 2018].
Ifrani. (2017). “Tindak Pidana Korupsi sebagai Kejahatan Luar Biasa” dalam Al’Adl, Vol.IX, No.3 [Desember]. Tersedia secara online juga di: https://media.neliti.com/media/publications/225072-tindak-pidana-korupsi-sebagai-kejahatan-d20073e1.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 3 Agustus 2018].
Izzah, Ismatul. (2018). “Peran Pendidikan Agama Islam dalam Membentuk Masyarakat Madani” dalam Jurnal Pedagogik, Vol.05, No.01 [Januari-Juni], hlm.50-68.
Jaya, Nyoman Serikat Putra. (2005). Tindak Pidana Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme di Indonesia. Semarang: Badan Penerbit UNDIP [Universitas Diponegoro].
Karsona, A.M. et al. (2013). Pendidikan Antikorupsi untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kemendikbud RI [Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia].
Khadduri, Majid. (1999). Teologi Keadilan: Perspektif Islam. Surabaya: Risalah Gusti.
Khalik, Abu Tholib. (2012). “Masyarakat Madani dan Sosialisme” dalam Jurnal TAPIs, Vol.8, No.2 [Juli-Desember], hlm.30-45.
KPK [Komisi Pemberantasan Korupsi]. (2015). Pengantar Kelembagaan Antikorupsi. Jakarta: Penerbit KPK. Tersedia secara online juga di: https://aclc.kpk.go.id/wp-content/uploads/2018/05/buku-Pengantar-Kelembagaan-Antikorupsi.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 17 Agustus 2018].
KPK [Komisi Pemberantasan Korupsi]. (2017). Pendidikan Antikorupsi: Modul Penguatan Nilai-nilai Antikorupsi pada Pendidikan Dasar dan Menengah, Tingkat SMP/MTs. Jakarta: Penerbit KPK. Tersedia secara online juga di: https://aclc.kpk.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Modul-PAK_SMP.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 10 Agustus 2018].
Kristiono, Natal & Indri Astuti. (2018). “Politik Hukum Pemberantasan Korupsi” dalam Seminar Nasional Hukum Universitas Negeri Semarang, Vol.4, No.3, hlm.967-984.
Kurniawan, Syamsul & Erwin Mahrus. (2011). Jejak Pemikiran Tokoh Pendidikan Islam. Jogjakarta: Ar Ruzz Media.
Laksmana, Ganjar et al. (2015). “Partisipasi Aktif Publik dalam Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi”. Laporan Kajian Tidak Diterbitkan. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem Hukum Nasional, Badan Pembinaan Hukum Nasional, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI [Republik Indonesia]. Tersedia secara online juga di: https://www.bphn.go.id/data/documents/partisipasi_aktif_publik_dlm_pencegahan_&_pemberantasan_korupsi.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 17 Agustus 2018].
Langgulung, Hasan. (1987). Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam. Bandung: Al-Ma`arif, cetakan kedua.
Madjid, Nurcholis. (1996). “Menuju Masyarakat Madani” dalam Jurnal Ulumul Qur’an, Vol.VII, No. 2, hlm.51-55.
Maryanto. (2012). “Pemberantasan Korupsi sebagai Upaya Penegakan Hukum” dalam Jurnal Ilmiah CIVICS, Vol.II, No.2 [Juli].
Masroer, C.Jb. & Lalu Darmawan. (2016). “Wacana Civil Society (Masyarkat Madani) di Indonesia” dalam Sosiologi Reflektif, Vol.10, No.2 [April]. Tersedia secara online juga di: https://media.neliti.com/media/publications/131496-ID-none.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 10 Agustus 2018].
Marwah, Sitti. (2018). “Islam dan Demokrasi di Indonesia Era Reformasi: Studi terhadap Pemikiran K.H. Abdurrahman Wahid dan Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif”. Skripsi Sarjana Tidak Diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Agama Islam UII [Universitas Islam Indonesia]. Tersedia secara online juga di: https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/5478/14421076%20Sitti%20Marwah.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 10 Agustus 2018].
Mas'udi, Wawan. (1999). “Masyarakat Madani: Visi Etis Islam Tentang Civil Society” dalam Jurnal Ilmu Sosial & Ilmu Politik, Vol.3, No.2 [November], hlm.164-187. Tersedia secara online juga di: https://jurnal.ugm.ac.id/jsp/article/view/11137 [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 3 Agustus 2018].
Mulyadi, Lilik. (2018). “Fungsi Hukum Pidana Internasional Dihubungkan dengan Kejahatan Transnasional, Khususnya terhadap Tindak Pidana Korupsi”. Tersedia secara online di: https://badilum.mahkamahagung.go.id/upload_file/img/article/doc/fungsi_hukum_pidana_internasional_dihubungkan_dengan_kejahatan_transnasional.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 5 Januari 2019].
Mustakim & Solikhin. (2015). “Upaya Meningkatkan Keberanian Siswa Bertanya dan Prestasi Belajar dengan Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Berbantuan Media” dalam Jurnal Pendidikan, Vol.16, No.2 [September], hlm.74-99.
Parmudi, Mochamad. (2014). “Islam dan Demokrasi di Indonesia dalam Perspektif Pengembangan Pemikiran Politik Islam”. Laporan Penelitian Tidak Diterbitkan. Semarang: IAIN [Institut Agama Islam Negeri] WALISONGO. Tersedia secara online juga di: http://eprints.walisongo.ac.id/3948/1/Parmudi-Islam_dan_demokrasi.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 31 Agustus 2018].
Pope, Jeremy. (2018). Strategi Memberantas Korupsi: Elemen Sistem Integritas Nasional. Jakarta Selatan: Transparency International Indonesia, Terjemahan, edisi revisi. Tersedia secara online juga di: https://ti.or.id/wp-content/uploads/2018/04/StrategiMemberantasKorupsi.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 5 Januari 2019].
Priyowidodo, Gatut & Yustisia Ditya Sari. (2017). Model Komunikasi dan Strategi Kebijakan Kesadaran Anti Korupsi melalui Pendekatan Character Building Berbasis Literasi Media. Yogyakarta: Penerbit Andi. Tersedia secara online juga di: http://repository.petra.ac.id/17581/1/Publikasi1_06016_3340.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 3 Agustus 2018].
Purba, Nelvitia & Syafii Zaini. (2018). “Sosialisasi Pembudayaan Pendidikan Anti Korupsi Berbasis Madrasah untuk Menanamkan Anti Korupsi bagi Siswa” dalam AMALIAH: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, Vol.2, No.1 [Mei]. Tersedia secara online juga di: https://media.neliti.com/media/publications/279279-sosialisasi-pembudayaan-pendidikan-anti-a09777a9.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 5 Januari 2019].
Puspito, Nanang T. et al. (2011). Pendidikan Anti Korupsi untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kemendikbud RI [Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia]. Tersedia secara online juga di: https://aclc.kpk.go.id/wp-content/uploads/2018/07/Buku-Pendidikan-Antikorupsi-di-Perguruan-Tinggi.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 17 Agustus 2018].
Raraswati, Palupi et al. (2016). Buku Seri Pendidikan Orang Tua: Menanamkan Hidup Sederhana. Jakarta: Kemdikbud RI [Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia].
Rinaldi, Taufik, Marini Purnomo & Dewi Damayanti. (2007). Memerangi Korupsi di Indonesia yang Terdesentralisasi: Studi Kasus Penanganan Korupsi Pemerintahan Daerah. Jakarta: Justice for the Poor Project, Bank Dunia. Tersedia secara online juga di: http://documents.worldbank.org/curated/en/593731468040748249/pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 17 Agustus 2018].
Salahudin, Anas. (2018). Pendidikan Antikorupsi: Pengantar. Bandung: Pustaka Setia.
Santoso, M. Iman. (2012). “Konvensi PBB Menentang Korupsi 2003 dan Pembangunan Berkelanjutan Indonesia” dalam MMH, Jil.41, No.3 [Juli], hlm.341-351. Tersedia secara online juga di: https://media.neliti.com/media/publications/152340-ID-konvensi-pbb-menentang-korupsi-2003-dan.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 3 Agustus 2018].
Santoso, Topo. (2011). “Urgensi Pembenahan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi dalam Mewujudkan Good Governance”. Karya Ilmiah Tidak Diterbitkan. Jakarta: PUSLITBANG [Pusat Penelitian dan Pengembangan] Badan Pembinaan Hukum Nasional, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI [Republik Indonesia]. Tersedia secara online juga di: https://www.bphn.go.id/data/documents/pk-2011-1.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 10 Agustus 2018].
Shobirin, Ma’as. (2017). “Model Penanaman Nilai Antikorupsi di Sekolah Dasar” dalam Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, hlm.107-117. Tersedia secara online juga di: https://media.neliti.com/media/publications/97260-ID-model-penanaman-nilai-antikorupsi-di-sek.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 17 Agustus 2018].
Shochib, Moh. (2010). Pola Asuh Orang Tua dalam Membentuk Anak Mengembangkan Disiplin Diri. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiana, Aset. (2019). “Penanaman Nilai Karakter Disiplin dan Tanggung Jawab di SMK Ethika Palembang” dalam Jurnal PAI Raden Fatah, Vol.1, No.1 [Januari]. Tersedia secara online juga di: https://media.neliti.com/media/publications/279681-penanaman-nilai-karakter-disiplin-dan-ta-3c451cd4.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 15 Januari 2019].
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharsaputra, Uhar. (2012). “Budaya Korupsi dan Korupsi Budaya: Tantangan bagi Dunia Pendidikan”. Tersedia secara online di: https://uharsputra.wordpress.com/artikel-2/budaya-korupsi-dan-pendidikan/ [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 3 Agustus 2018].
Sulisworo, Dwi. (2013). Peningkatan Civil Society untuk Kemajuan IPTEK dan Ketahanan Nasional. Yogyakarta: Penerbit Cetta Media. Tersedia secara online juga di: http://eprints.uad.ac.id/6514/1/BUKU%20Peningkatan%20Civil%20Society.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 31 Agustus 2018].
Suparno, Anton. (2009). “Hubungan antara Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dengan Politik di Indonesia”. Laporan Penelitian Tidak Diterbitkan. Semarang: Fakultas Hukum UNDIP [Universitas Diponegoro]. Tersedia secara online juga di: http://eprints.undip.ac.id/636/ [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 3 Agustus 2018].
Suroto. (2015). “Konsep Masyarakat Madani di Indonesia dalam Masa Post-Modern (Sebuah Analitis Kritis)” dalam Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, Vol.5, No.9 [Mei], hlm.664-671. Tersedia secara online juga di: https://media.neliti.com/media/publications/121296-ID-konsep-masyarakat-madani-dii-indonesia-d.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 3 Agustus 2018].
Sutrisno. (2017). “Implementasi Pendidikan Antikorupsi pada Mata Pelajaran PPKn Berbasis Project Citizen di Sekolah Menengah Atas” dalam Jurnal Civics, Vol.14, No.2 [Oktober], hlm.166-175.
Syamsuddin, M. Din. (2017). Etika dalam Membangun Masyarakat Madani. Jakarta: Penerbit Mizan.
Taufiq. (2014). “Pemikiran Pendidikan Islam Menurut Hasan Langgulung dalam Perspektif Psikologi”. Skripsi Sarjana Tidak Diterbitkan. Surakarta: Program Studi Pendidikan Agama Islam FAI UMS [Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Surakarta]. Tersedia secara online juga di: http://eprints.ums.ac.id/29054/9/NASKAH_PUBLIKASI_FULL.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 3 Agustus 2018].
Tilaar, H.A.R. (1999). Pendidikan, Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Trinovani, Elvi. (2016). Pengetahuan Budaya Anti Korupsi. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Tersedia secara online juga di: http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/PBAK-Komprehensif.pdf [diakses di Bandung, Jawa Barat, Indonesia: 17 Agustus 2018].
Umari, Akram Dhiyauddin. (1999). Masyarakat Madani: Tinjauan Historis Kehidupan Zaman Nabi. Jakarta: Gema Insani Pers.
Ward, Mark R. Wood [ed]. (1999). Jalan Baru Islam: Memetakan Paradigma Mutakhir Islam Indonesia. Bandung: Mizan, terjemahan Ihsan Ali Fauzi.
Zed, Mestika. (2008). Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Penerbit YOI [Yayasan Obor Indonesia].
DOI: https://doi.org/10.2121/incita-jisisea.v4i1.1200
DOI (PDF): https://doi.org/10.2121/incita-jisisea.v4i1.1200.g1047
Refbacks
- There are currently no refbacks.
INSANCITA: Journal of Islamic Studies in Indonesia and Southeast Asia. This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License